Senin, 30 Mei 2022

 

Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

                                                                Erni Nurnaningsih 

                                                                SMP N 1 Salam 

                                                        CGP Angkatan 4 Kab. Magelang




Sekolah adalah rumah kedua yang harus kita bina dan kita kembangkan dengan baik. Bagaimana agar rumah ini bukan hanya rumah yang menjadi persingahan sesaat. Rumah yang betul betul menjadi persinggahan yang aman, nyaman, teduh melahirkan generasi generasi yang menjadi generasi penerus harapan bangsa yang sangat kita harapan bangsa. Sekolah harus menjadi rumahku surgaku. Mengundang anak anak untuk senantiasa hadir dan menikmati dengan segenap komunitas yang ada di dalamnya. Harus diisi dengan gelak tawa dan canda ria yang membahagiakan dan menuntun anak anak untuk mencapai kemerdekaan yang setinggi tingginya sesuai dengan keinginan dan harapan mereka.

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:

  • Murid
  • Kepala Sekolah
  • Guru
  • Staf/Tenaga Kependidikan
  • Pengawas Sekolah
  • Orang Tua
  • Masyarakat sekitar sekolah

Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:

  • Keuangan
  • Sarana dan prasarana

Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengelola asset yaitu:

1.Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)  akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.  Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.  Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.  Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.

2.Pendekatan  berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.  Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Kesimpulan tentang yang dimaksud Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Bahwa seorang pemimpin harus mengelola asset yang ada di sekolah dengan Pendekat berbasic asset ( Aset Based Thinking) dengan pendekatan ini seorang pemimpin tidak hanya berpikir tentang kekurangan di sana sini sehingga tidak bisa berpikir untuk menuju kepada pencapaian visi dan misi yang sesungguhnya tetapi malah waktunya habis memikirkan segala kekurangan yang dimiliki. Namun harus berpikir positif membangun dan mengembangkan segala kekuatan positif yang bisa dikembangkan dengan memetakan 7 aset utama yang bisa dipetakan dan dikembangkan sehingga bisa membantu mencapai visi dan misi yang bisa dikembangkan dengan kolaborasi, kerjasama , komunikasi, koordinasi dan juga interkasi dengan segenap lingkungan yang mendukung. Harus membangun segala kekuatan yang dimiliki dengan membangun dan menciptakan budaya yang positif. Dengan budaya yang positif maka akan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, kondusif dalam pembelajaran sehingga mengundang anak untuk belajar. Maka dengan hal tersebut akan melahirkan murid murid yang berkarakter sesuai profil pelajar pancasila.

Hubungan dengan Materi Pada Modul-Modul sebelumnya

1.      Hubungan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai suatu proses menuntun segala kodrat pada anak,hidup tumbuhnya anak itu diluar dari kecakapan atau kehendak kita sebagai pendidik,setiap anak adalah mahluk ,manusia dan benda hidup yang hidup dan bertumbuh menurut kodratnya sendiri. 

Karenanya, sebagai seorang pendidik,kita hanyalah sebagai pamong dalam pembelajaran yang bisa menjadi teladan, pendorong, dan penyemangat bagi anak didiknya. Seorang pemimpin harus mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia baik guru maupun murid. Seorang Pemimpin harus bisa mendorong para guru melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai kodratnya.

 

2.      Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Peran Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menerapkan nilai-nilai guru penggerak dalam kesehariannya seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka sekolah akan dapat mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.

 

3.      Hubungan dengan Visi Guru Penggerak

Seorang pemimpin haruslah bisa menyusun Visi dan misi yang berpihak pada murid sebagai Aset manusia yang ada disekolah. seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan menjadikan sekolah berbasis sumber daya yang mampu menggerakkan seluruh warga sekolah untuk melakukan perubahan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

4.      Hubungan Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional, dan Coaching            

Pembelajaran berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai minat dan bakat dari murid sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan berdampak pada murid. Pembelajaran sosial emosional, melihat Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dengan memperhatikan sisi sosial emosional siswa

Hubungan dengan coaching, diperlukan dalam menggali potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat dikembangkan agar supaya siswa akan dapat berkembang dengan maksimal.

5.      Hubungan Dengan Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sebagai Pemimpin Pembelajaran mampu mengambil keputusan yang memerdekakan murid seutuhnya dan mengambil keputusan Berdasarkan nilai kebajikan universal, memperhatikan Paradigma, Prinsip, langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta Bertanggung jawab sebagai pemimpin yang bijaksana

Hubungan Antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan terkait Modul ini adalah bahwa sebelum mempelajari modul ini saya senantiasa menggunakan pendekatan berbasis masalah. Memandang dan menyelesaikan sesuatu berdasarkan dari sisi negatif, selalu berpikir tentang kekurangan yang saya miliki.  Paradigma yang saya gunakan adalah berbasis kekurangan Sehingga sudut pandang saya menjadi negative bisa dikatakan menjadi minder dengan segala kekurangan yang saya miliki. Setelah mengikuti pemblajaran modul ini saya menjadi positif thingking dan menggunakan pendekatan berbasis asset. Artinya bahwa kita punya kekuatan positif yang bisa dikembangkan untuk bisa maju. Hal mana saja potensi yang menjadi kekuatan dan kekayaan yang bisa dijadikan modal untuk kita mengembangkan diri. Segala sesuatu tergantung dari bagaimana dan dari mana kita memandang dan menyikapi maka kita harus berpkir positif, dan berhenti berpikir dan memikirkan keurangan kita.

Prakarsa Perubahan yang akan saya buat;

BAGJA

Buat Pertanyaan

Pertanyaan

Tindakan

 

Apa yang harus saya lakukan untuk menggali potensi murid murid saya

Mengajak murid murid diskusi tentang keinginan mereka

Mengajak berbincang dengan guru maple, wali kelas, guru BK

Ambil Pelajaran

Pertanyaan

Tindakan

 

Aktivitas/ Kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk memunculkan kreatifitas dan keinginan dari anak anak anak

Melakukan wawancara dengan anak anak.

Sehingga mereka mempunyai gambaran tentang kegiatan yang bisa menumbuhkan dan minat mereka.

Gali Mimpi         

Pertanyaan

Tindakan

 

Apa perubahan yang saya harapkan dari murid murid saya ke depan?

Apa rencana yang akan saya lakuan agar murid murid saya menjadi kreatif

Membuat contoh tindakan yang bisa mendorong kreatifitas murid.

Jabarkan Rencana

Pertanyaan

Tindakan

 

Apa langkah langkah yang bisa dilakukan?

·         Membuat madding

·         Membuat keyakinan kelas

·         Membuat poster

Atur Eksekusi

Pertanyaan

Tindakan

 

Siapa yang dapat mengarahkan dan memantau

Mengajak wali kelas untuk memantau,

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar