Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin Dalam
Pengelolaan Sumber Daya
Erni Nurnaningsih
SMP N 1 Salam
CGP Angkatan 4 Kab. Magelang
Sekolah adalah rumah
kedua yang harus kita bina dan kita kembangkan dengan baik. Bagaimana agar
rumah ini bukan hanya rumah yang menjadi persingahan sesaat. Rumah yang betul betul
menjadi persinggahan yang aman, nyaman, teduh melahirkan generasi generasi yang
menjadi generasi penerus harapan bangsa yang sangat kita harapan bangsa.
Sekolah harus menjadi rumahku surgaku. Mengundang anak anak untuk senantiasa
hadir dan menikmati dengan segenap komunitas yang ada di dalamnya. Harus diisi
dengan gelak tawa dan canda ria yang membahagiakan dan menuntun anak anak untuk
mencapai kemerdekaan yang setinggi tingginya sesuai dengan keinginan dan
harapan mereka.
Jika diibaratkan
sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor
biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini
saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang
selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling
memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor
biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:
- Murid
- Kepala Sekolah
- Guru
- Staf/Tenaga Kependidikan
- Pengawas Sekolah
- Orang Tua
- Masyarakat sekitar sekolah
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan,
faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan
proses pembelajaran di antaranya adalah:
- Keuangan
- Sarana dan prasarana
Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengelola
asset yaitu:
1.Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based
Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada
apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala
sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa
mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang
ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang
yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat
menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
2.Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah
sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi
yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.
Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang
positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir,
kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi
inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Kesimpulan
tentang yang dimaksud Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya
Bahwa
seorang pemimpin harus mengelola asset yang ada di sekolah dengan Pendekat
berbasic asset ( Aset Based Thinking) dengan pendekatan ini seorang pemimpin
tidak hanya berpikir tentang kekurangan di sana sini sehingga tidak bisa
berpikir untuk menuju kepada pencapaian visi dan misi yang sesungguhnya tetapi
malah waktunya habis memikirkan segala kekurangan yang dimiliki. Namun harus
berpikir positif membangun dan mengembangkan segala kekuatan positif yang bisa
dikembangkan dengan memetakan 7 aset utama yang bisa dipetakan dan dikembangkan
sehingga bisa membantu mencapai visi dan misi yang bisa dikembangkan dengan kolaborasi,
kerjasama , komunikasi, koordinasi dan juga interkasi dengan segenap lingkungan
yang mendukung. Harus membangun segala kekuatan yang dimiliki dengan membangun
dan menciptakan budaya yang positif. Dengan budaya yang positif maka akan
menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, kondusif dalam pembelajaran sehingga
mengundang anak untuk belajar. Maka dengan hal tersebut akan melahirkan murid
murid yang berkarakter sesuai profil pelajar pancasila.
Hubungan
dengan Materi Pada Modul-Modul sebelumnya
1.
Hubungan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara
Ki
Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai suatu proses menuntun segala
kodrat pada anak,hidup tumbuhnya anak itu diluar dari kecakapan atau kehendak
kita sebagai pendidik,setiap anak adalah mahluk ,manusia dan benda hidup yang
hidup dan bertumbuh menurut kodratnya sendiri.
Karenanya,
sebagai seorang pendidik,kita hanyalah sebagai pamong dalam pembelajaran yang
bisa menjadi teladan, pendorong, dan penyemangat bagi anak didiknya. Seorang
pemimpin harus mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu
modal manusia baik guru maupun murid. Seorang Pemimpin harus bisa
mendorong para guru melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid sehingga
murid dapat berkembang sesuai kodratnya.
2.
Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru
Penggerak
Peran
Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menerapkan nilai-nilai
guru penggerak dalam kesehariannya seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif,
dan berpihak pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka sekolah akan
dapat mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.
3.
Hubungan dengan Visi Guru Penggerak
Seorang
pemimpin haruslah bisa menyusun Visi dan misi yang berpihak pada murid sebagai
Aset manusia yang ada disekolah. seorang pemimpin akan dapat melakukan
perubahan menjadikan sekolah berbasis sumber daya yang mampu menggerakkan
seluruh warga sekolah untuk melakukan perubahan yang akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
4.
Hubungan Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi,
Sosial Emosional, dan Coaching
Pembelajaran
berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai minat dan bakat dari murid
sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan berdampak pada murid.
Pembelajaran sosial emosional, melihat Potensi-potensi dan kekuatan yang
dimiliki oleh siswa dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dengan memperhatikan
sisi sosial emosional siswa
Hubungan
dengan coaching, diperlukan dalam menggali potensi yang dimiliki oleh siswa
untuk dapat dikembangkan agar supaya siswa akan dapat berkembang dengan
maksimal.
5.
Hubungan Dengan Pengambilan Keputusan Sebagai
Pemimpin Pembelajaran
Sebagai
Pemimpin Pembelajaran mampu mengambil keputusan yang memerdekakan murid
seutuhnya dan mengambil keputusan Berdasarkan nilai kebajikan universal,
memperhatikan Paradigma, Prinsip, langkah-langkah pengambilan dan pengujian
keputusan serta Bertanggung jawab sebagai pemimpin yang bijaksana
Hubungan
Antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan terkait Modul ini adalah bahwa
sebelum mempelajari modul ini saya senantiasa menggunakan pendekatan berbasis
masalah. Memandang dan menyelesaikan sesuatu berdasarkan dari sisi negatif,
selalu berpikir tentang kekurangan yang saya miliki. Paradigma yang saya gunakan adalah berbasis
kekurangan Sehingga sudut pandang saya menjadi negative bisa dikatakan menjadi
minder dengan segala kekurangan yang saya miliki. Setelah mengikuti pemblajaran
modul ini saya menjadi positif thingking dan menggunakan pendekatan berbasis asset.
Artinya bahwa kita punya kekuatan positif yang bisa dikembangkan untuk bisa
maju. Hal mana saja potensi yang menjadi kekuatan dan kekayaan yang bisa
dijadikan modal untuk kita mengembangkan diri. Segala sesuatu tergantung dari
bagaimana dan dari mana kita memandang dan menyikapi maka kita harus berpkir
positif, dan berhenti berpikir dan memikirkan keurangan kita.
Prakarsa Perubahan yang akan saya
buat;
BAGJA
|
Buat
Pertanyaan |
Pertanyaan |
Tindakan |
|
|
Apa yang harus saya lakukan
untuk menggali potensi murid murid saya |
Mengajak murid murid diskusi
tentang keinginan mereka Mengajak berbincang dengan guru maple,
wali kelas, guru BK |
|
Ambil Pelajaran |
Pertanyaan |
Tindakan |
|
|
Aktivitas/ Kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk memunculkan kreatifitas dan keinginan dari anak anak
anak |
Melakukan wawancara dengan anak
anak. Sehingga mereka mempunyai
gambaran tentang kegiatan yang bisa menumbuhkan dan minat mereka. |
|
Gali
Mimpi |
Pertanyaan |
Tindakan |
|
|
Apa perubahan yang saya harapkan
dari murid murid saya ke depan? Apa rencana yang akan saya
lakuan agar murid murid saya menjadi kreatif |
Membuat contoh tindakan yang
bisa mendorong kreatifitas murid. |
|
Jabarkan Rencana |
Pertanyaan |
Tindakan |
|
|
Apa langkah langkah yang bisa
dilakukan? |
·
Membuat madding ·
Membuat keyakinan kelas ·
Membuat poster |
|
Atur Eksekusi |
Pertanyaan |
Tindakan |
|
|
Siapa yang dapat mengarahkan dan
memantau |
Mengajak wali kelas untuk
memantau, |
.jpeg)

.jpeg)











