KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 2. 3 COACHING
Pembelajaran Berdiferensiasi
Adalah pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar individual murid . Defensiasi ini dimulai dengan memetakan kebutuhan belajar setiap murid berdasar profil belajar, minat dan kebutuhan belajat murid.Diferensiasi ini dilakukan dengan diferensiasi konten, diferensiasi proses serta diferensiasi produk.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
Dalam pembelajaran sosial dan emosional tersebut kita banyak belajar tentang bagaimana kita dalam mengelola diri kita atau regulasi diri. Ada 5 KSE yang bisa kita kembangkan adalah kesadaran diri,pengendalian diri, kesadaran diri, Ketrampilan sosial dan Keputusan yang bertanggung jawab, Dengan KSE ini diharapkan kita bisa mengembangkan diri dengan baik dan mempunyai karakter yang kuat dalam kita melakukan pengendalian diri maupun dalam ketrampilan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik . Komunikasi yang baik ini harus dilakukan kita sebagai guru baik sesama rekan sejawat, dengan murid dengan atasan juga dengan warga sekolah dan lingkungan masyarakat.
Coaching
Coaching merupakan bentuk kemitraan bersama antar coache untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimiliki melalui proses yang menstimulus dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif . Dengan proses yang demikian maka seorang coach harus belajar komunikasi yang asertif dan reflektif. Dengan komunikasi asertif tersebut diharpakan coach mampu menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh coachee. Hubungan kemitraan antar coach dan coache tersebut merupakan hubungan yang sejajar artinya mempunyai kedudukan yang sama. Jadi tidak ada yang merasa unggul. Jika tidak ada yang merasa unggul maka dalam berkomunikasi menjadi harmonis tidak ada rasa takut dari murid untuk bisa berbagi dan bercerita tentang harapan dan keinginaaya serta apa yang perlu digali dengan murid.
Antara pembelajaran bediferensiasi, KSE, dan coaching adalah 3 hal yang tidak bisa dipisahkan ketiga hal tersebut berjalan saling mengaitkan. Tujuannya adalah untuk menerapkan pada pemikiran KHD yakni menuntun. Menuntun ini adalah bagaimana kita bisa menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan optimal. Dalam proses menuntun ini kita sebagai seorang pamong harus memiliki pengetahuan yang lebih baik, Seperti yang diibaratkan oleh KHD bahwa guru adalah ibarat seorang pengukir yang memiliki kemampuan tentang kayu dan bahan bahan serta seni mengukir sehingga menghasilkan ukiran yang baik. Begitulah seharusnya seorang pendidik harus memiliki pengetahuan tentang seni mengukir, bedanya guru mengukir jiwa dan raga. Dari pemikiran tersebut maka saya bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa seorang guru untuk bisa menuntun maka hendaknya seorang guru harus betul memahami karakter individual setiap murid. Nah untuk memenuhi kebutuhan individual tersebut baru dilaksanakan bila kita sudah melakuakan pembelajaran diferensiasi. Bila hal itu baru kita laksanakan berarti kita sudah paham individu murid kita dengan segala hal yang melekat dengannya baik, minat, karakter / watak, profil belajar dan kesiapan belajar masing masing.
Setelah kita paham masing masing kemudian kita mulai menerapkan KSE. Dengan KSE ini kita bisa mudah untuk menerapkan proses murid kita, bagaimana harus berhadapan dengan murid yang mempunyai watak dan karakter yang berbeda. Juga kita bisa menanamkan banyak hal agar mereka tetapa berada dalam kesadaran penuh dan aware dan menciptakan willbeing.
Setelah 2 hal tersebut kita lakukan selanjutnya dalam proses menuntun ini kita melakukan coaching. Coaching ini harus dilakukan agar bisa menuntun anak dengan bahasa yang nyaman dan aman. Coaching berbeda dengan mentor dan konselor. Dalam coaching hubungan komunikasi yang dibina adalah kolaborasi kemitraan. Dalam hal ini untuk menggali semua potensi anak hendaknya kita betul betul harus belajar menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan mereka bercerita sudah merupakan modal bagi coach untuk membuat coachee nyaman. dari kenyamanan ini nanti murid akan lebih bisa bereksplorasi diri secara maksimal. Sehingga kewajiban kita adalah untuk menuntun mereka untuk mencapai kemerdekaan yang setinggi tingginya agar kebahagiaan tersebut berguna bagi dirinya baik secara individu maupun dalam bermasyarakat,
Mengingat pentingnya coaching ini dalam menggali potensi yang dimiliki oleh murid ini maka hendaknya kita betul betul mulai menerapkan coaching dengan banyak berlatih. Karena pada kenyataan yang saya alami saya masih rancu dalam menerapkan coaching. Kadang kadang saya masih menerapkan konselor atau mentor.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar