- Buatlah skala prioritas dalam satu bulan kebutuhan- kebutuhan mutlak atau pokok yang harus dipenuhi. Dengan membuat skala prioritas diharapkan kebutuhan yang sifatnya pokok atau wajib tetap menjadi prioritas utama harus dipenuhi dahulu, seperti membayar SPP anak, bayar listrik, belanja bulanan, dan lain- lain sedangkan kebutuhan yang sifatnya tidak wajib atau sekunder kita pending terlebih dahulu.
- .Mengganti bahan makanan/ sayuran yang harganya tinggi dengan bahan yang lain yang lebih murah. Mengganti di sini yang penting tidak mengurangi kandungan gizi. Sebagai contoh adalah sayuran. Ada sayuran tertentu yang harganya bisa 2 kali lipat dengan harga biasanya misalnya kacang dan buncis. Tanpa mengurangi gizi yang terkandung untuk kebutuhan tubuh, kita bisa mengganti dengan kangkung, sawi, atau daun singkong dengan harga yang lebih murah. Kemudian untuk daging bisa kita ganti dengan lauk tahu tempe, ikan sungai atau ikan asin dengan harga yang lebih murah.
- Cobalah mengolah sendiri masakan. Kebanyakan wanita- wanita karir atau Ibu rumah tangga tidak sempat atau malas memasak namun lebih sering untuk jajan. Nah sempatkan waktu untuk memasak karena dengan memasak akan lebih menghemat pengeluaran.
- Makanan kecil atau cemilan yang biasa dibeli gantilah dengan membuat makanan sendiri. Cara ini mungkin agak merepotkan karena belum terbiasa namun bila sudah terbiasa ada kepuasan sendiri saat kita melihat anak- anak kita atau suami kita menikmatinya. Dijamin lebih hemat dan juga lebih sehat. Mulai dari keripik tempe, keripik pisang, agar- agar dan lain lain. Dengan demikian keuangan kita akan lebih hemat.
- Batasi acara- acara yang tidak perlu. Acara- acara luar kota yang tidak perlu memang harus kita batasi karena acara berpergian tidak hanya ada pengeluaran untuk membeli bensin saja namun juga ada pengeluaran yang lain seperti jajan ataupun juga makan di luar yang akan menambah pengeluaran. Oleh karena itu kita perlu membatasinya.
Sabtu, 22 November 2014
Menyikapi Kenaikan Harga BBM
Akhir- akhir ini kita sangat repot dengan kenaikan harga BBM yang sangat tinggi. Terutama kaum ibu yang mengelola keuangan. Kita menjadi bingung bagaimana agar keuangan yang kita kelola ini dapat terus berjalan sebagaimana mestinya meskipun BBM naik. Kenaikan BBM tentunya diikuti dengan kenaikan kebutuhan- kebutuhan yang lain.mulai dari harga sembako, sayur- mayur, angkutan, juga kebutuhan - kebutuhan yang lain akan mengikutinya. Oleh karena itu saya di sini akan mencoba berbagi pengalaman kepada pembaca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar