Selasa, 25 November 2014

Bagaimana Mengatasi Masalah Dengan Bijak


Sebagai orang tua, baik itu orang tua di rumah, orang tua di Sekolah dalam hal ini adalah Guru, juga sebagai orang tua bagi bawahan yang sering kita sebut dengan pimpinan/ atasan. Tentunya sudah banyak makan asam garam kehidupan. Pahit ataupun manis yang harus kita telan tentunya sudah merupakan rangkaian kehidupan yang harus kita jalani. Bila kita suatu saat merasakan manis kehidupan kita akan mudah terlena sehingga pahit yang akan kita terima tentu kita sulit untuk menerima  bahkan kalai  bisa kita buang begitu saja. Di sisi lain bila kita merasakan begitu pahit dan getirnya kenyataan yang harus kita jalani  tentu kita sering berputus asa. kita merasa hidup ini tidak adil. Namun kita tidak boleh berputus asa suatu saat kita akan memetik manis buah dari kerja keras kita.
Di sini saya akan berbagi cerita tentang suka dan duka saya sebagai guru karena hari ini adalah hari guru. Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa tentu memiliki suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka yang mengabdikan hidupnya untuk memajukan pendidikan putra putri Indonesia. Bukan tanpa halangan kita melangkah. Bila kita berhasil tentunya pujian akan mengalir dari siapa saja. Namun ketika kita menghadapi permasalahan tentang peserta didik tentu cemoohan orang akan menampar dan menciderai semua guru di Indonesia. Ketika anak didik kita melakukan suat kesalahan baik yang sengaja ataupun karena kelalaian mereka maka yang paling pertama dan utama dijadikan kambing hitam adalah guru. Oleh karena itu kita perlu menyikapi dan mengatasi segala permasalahan yang ada itu dengan sikap bijak dan dengan kepala dingin. Jangan sampai dalam mengatasi permasalahan kita membuat berat sebelah ada satu pihak yang merasa diuntungkan namun ada pihak juga yang merasa dirugikan. 
Oleh karena itu kita perlu menghadapi segala pertikaian tersebut dengan mengedepankan fakta yang ada, dengan logika yang masuk akal serta hati nurani yang jernih. Berilah suatu solusi yang menguntungkan semua pihak ada manffaat yang harus bisa diambil dari setiap pertikaian ada sisi terbaik yang bisa kita ambil dari suatu pelajaran berharga. Segala duka dan derita yang kita teima tentu akan terasa ringan bila kita bisa menyikapinya dengan cara - cara yang dewasa tanpa mengedepankan emosi kita. Pertikaan bisa kita hindari bila kita mampu mengendalikan ego kita.
Ketika ada anak atau teman, atau bawahan yang bertikai jadilah kita sebagai air yang bisa menyejukan, menentramkan dan jangan kita justru malah menjadi api yang membakar bumi dengan segala isinya.  Sehingga musnahlah dunia seisinya.
Mari kita hiasi bumi pertiwi dengan warna- warni ceria senyum dan tawa anak- anak negeri, dengan prestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia. Dengan mencetak kader anak yang soleh dan solehah dengan mencetak generasi islami dan qurani serta dengan mencetak kader putra bangsa yang berdedikasi tinggi, berakhlak mulia dan berjiwa patriotisme. Akhirnya kata terakhir SELAMAT HARI GURU


Sabtu, 22 November 2014

Menyikapi Kenaikan Harga BBM

Akhir- akhir ini kita sangat repot dengan kenaikan harga BBM yang sangat tinggi. Terutama kaum ibu yang mengelola keuangan. Kita menjadi bingung bagaimana agar keuangan yang kita kelola ini dapat terus berjalan sebagaimana mestinya meskipun BBM naik. Kenaikan BBM tentunya diikuti dengan kenaikan kebutuhan- kebutuhan yang lain.mulai dari harga sembako, sayur- mayur, angkutan, juga kebutuhan - kebutuhan yang lain akan mengikutinya. Oleh karena itu saya di sini akan mencoba berbagi pengalaman kepada pembaca.
  1.  Buatlah skala prioritas dalam satu bulan kebutuhan- kebutuhan mutlak atau pokok yang harus dipenuhi. Dengan membuat skala prioritas diharapkan kebutuhan yang sifatnya pokok atau wajib tetap menjadi prioritas utama harus dipenuhi dahulu, seperti membayar SPP anak, bayar listrik, belanja bulanan, dan lain- lain sedangkan kebutuhan yang sifatnya tidak wajib atau sekunder kita pending terlebih dahulu.
  2. .Mengganti bahan makanan/ sayuran yang harganya tinggi dengan bahan yang lain yang lebih murah. Mengganti di sini yang penting tidak mengurangi kandungan gizi. Sebagai contoh adalah sayuran. Ada sayuran tertentu yang harganya bisa 2 kali lipat dengan harga biasanya misalnya kacang dan buncis. Tanpa mengurangi gizi yang terkandung untuk kebutuhan tubuh, kita bisa mengganti dengan kangkung, sawi, atau daun singkong dengan harga yang lebih murah. Kemudian untuk daging bisa kita ganti dengan lauk tahu tempe, ikan sungai atau ikan asin dengan harga yang lebih murah.
  3.  Cobalah mengolah sendiri masakan. Kebanyakan wanita- wanita karir atau Ibu rumah tangga tidak sempat atau malas memasak namun lebih sering untuk jajan. Nah sempatkan waktu untuk memasak karena dengan memasak akan lebih menghemat pengeluaran.
  4.  Makanan kecil atau cemilan yang biasa dibeli gantilah dengan membuat makanan sendiri. Cara ini mungkin agak merepotkan karena belum terbiasa namun bila sudah terbiasa ada kepuasan sendiri saat kita melihat anak- anak kita atau suami kita menikmatinya. Dijamin lebih hemat dan juga lebih sehat. Mulai dari keripik tempe, keripik pisang, agar- agar dan lain lain. Dengan demikian keuangan kita akan lebih hemat.
  5.  Batasi acara- acara yang tidak perlu. Acara- acara luar kota yang tidak perlu memang harus kita batasi karena acara berpergian tidak hanya ada pengeluaran untuk membeli bensin saja namun juga ada pengeluaran yang lain seperti jajan ataupun juga makan di luar yang akan menambah pengeluaran. Oleh karena itu kita perlu membatasinya.
Dengan tips di atas Insya Alloh belanja dalam satu bulan tetap tercukupi meskipun semua harga melonjak naik. Demikianlah apa yang saya sampaikan semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih