Jumat, 22 November 2024

 LOKAKARYA 3









Pembukaan Kelas Lokakarya 3

Sesi diawali dengan suasana yang ceria melalui musik instrumen dan ice breaking sederhana. Pengajar Praktik berhasil menciptakan atmosfer yang hangat dan memotivasi CGP untuk aktif terlibat dalam kegiatan. Sapaan yang ramah dan pertanyaan pembuka yang sederhana membantu CGP merasa nyaman dan siap untuk belajar.


Pengajar Praktik secara jelas menyampaikan tujuan utama lokakarya, yaitu memperdalam pemahaman CGP tentang pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional. Tujuan ini disajikan secara visual melalui slide presentasi, sehingga mudah dipahami oleh CGP. Selain itu, pengajar juga menyajikan agenda lokakarya yang terstruktur, memberikan gambaran yang jelas tentang alur kegiatan yang akan dilakukan.


Untuk memastikan kelancaran dan efektivitas kegiatan, pengajar juga melibatkan CGP dalam merumuskan kesepakatan belajar. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memastikan semua CGP merasa memiliki tanggung jawab atas keberhasilan kegiatan. Kesepakatan belajar yang dibuat bersama-sama juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan CGP terhadap proses pembelajaran.


Pengajar Praktik secara efektif menggunakan media visual berupa slide presentasi untuk menyampaikan materi. Slide presentasi yang disajikan menarik dan informatif, sehingga dapat membantu CGP lebih mudah memahami konsep-konsep yang disampaikan. Selain itu, penggunaan slide juga dapat membuat presentasi menjadi lebih interaktif dan menarik.


Penggunaan jargon yang sederhana dan mudah diingat dapat membantu menjaga fokus CGP dan meningkatkan semangat mereka. Jargon ini juga dapat berfungsi sebagai pengingat akan kesepakatan belajar yang telah dibuat bersama-sama.


Pengajar Praktik mengakhiri sesi pembukaan dengan transisi yang mulus menuju sesi berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengajar telah merencanakan kegiatan dengan baik dan mampu mengelola waktu secara efektif.


Simulasi Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebelum pelaksanaan simulasi, CGP diharuskan membawa RPP berdiferensiasi yang telah mereka buat dan terapkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa simulasi yang dilakukan relevan dengan praktik pembelajaran yang sebenarnya. Selain itu, pengajar praktik juga telah mempersiapkan panduan observasi dan mengatur pembagian peran CGP.


Pelaksanaan simulasi dilakukan dengan jelas dan terstruktur. Pengajar praktik memberikan aturan main yang jelas, membagi peran, dan memberikan waktu yang cukup untuk setiap tahap. Selama simulasi berlangsung, pengajar praktik juga memberikan pengingat waktu untuk menjaga agar kegiatan berjalan sesuai rencana.


Selama simulasi berlangsung, terdapat observer yang bertugas untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran. Setelah simulasi selesai, observer diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan kritis kepada CGP yang melakukan simulasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu CGP memperbaiki praktik pembelajarannya.


Sesi refleksi terbimbing merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan ini. Melalui refleksi, CGP diajak untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam melakukan simulasi dan praktik pembelajaran berdiferensiasi. Pengajar praktik berperan sebagai fasilitator dalam proses refleksi ini.


Selama proses refleksi, pengajar praktik memberikan penguatan terhadap konsep-konsep penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman CGP tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.


Praktik Mindfulness dan Refleksi

Bagian ini bertujuan untuk membekali calon guru penggerak (CGP) dengan teknik-teknik mindfulness yang dapat membantu mereka mengelola stres, meningkatkan fokus, dan mengembangkan kesadaran diri. Melalui praktik mindfulness, diharapkan CGP dapat menjadi lebih tenang, lebih hadir dalam setiap momen, dan lebih efektif dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.


Kegiatan praktik mindfulness terbagi menjadi tiga sesi utama, yaitu:

1.     Latihan Teknik STOP: Pada sesi ini, CGP diajarkan untuk menghentikan aktivitas sejenak, mengamati napas, mengamati perasaan dan pikiran, lalu melanjutkan aktivitas. Teknik ini sangat berguna untuk membantu CGP mengelola emosi dan pikiran yang kacau.

2.     Mindful Listening: Sesi ini melatih CGP untuk mendengarkan dengan penuh kesadaran. CGP diajak untuk mengamati berbagai suara yang ada di sekitar mereka tanpa memberikan penilaian.

3.     Mindful Seeing: Pada sesi ini, CGP dilatih untuk mengamati objek di sekitar mereka dengan penuh kesadaran. CGP diajak untuk memperhatikan detail-detail kecil dari objek tersebut.

4.     Metode Pelaksanaan


Pengajar praktik berperan sebagai fasilitator yang membimbing CGP dalam melakukan praktik mindfulness. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara instruksi verbal, panduan tertulis, dan jeda-jeda untuk refleksi diri. Pengajar juga memberikan contoh dan model yang jelas agar CGP dapat lebih mudah mengikuti.


Setelah setiap sesi praktik, CGP diajak untuk melakukan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk membantu CGP memahami pengalaman mereka selama melakukan praktik mindfulness. Pertanyaan-pertanyaan refleksi yang diajukan oleh pengajar praktik membantu CGP untuk mengidentifikasi perubahan yang mereka rasakan baik secara fisik maupun mental.


Praktik Integrasi 5 Kompetensi Sosial Emosional Dalam Pembelajaran

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali calon guru penggerak (CGP) dengan kemampuan mengintegrasikan kompetensi sosial emosional (KSE) ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Melalui kegiatan ini, diharapkan CGP dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada kognitif, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan emosional CGP didik.


Tahapan Kegiatan

1.     Pembagian Kelompok: CGP dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk memudahkan diskusi dan kolaborasi.

2.     Analisis RPP: Setiap kelompok memilih satu RPP yang telah disusun sebelumnya untuk dijadikan bahan diskusi.

3.     Integrasi KSE: Kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi bagian-bagian dalam RPP yang dapat diintegrasikan dengan KSE. Minimal dua kompetensi sosial emosional harus dimasukkan ke dalam RPP tersebut.

4.     Simulasi Pembelajaran: Salah satu kelompok dipilih untuk melakukan simulasi pembelajaran berdasarkan RPP yang telah mereka revisi.

5.     Observasi dan Umpan Balik: CGP lain berperan sebagai observer dan memberikan umpan balik terhadap simulasi yang dilakukan.

6.     Refleksi dan Penguatan: Setelah simulasi, dilakukan refleksi bersama untuk membahas kelebihan dan kekurangan dari simulasi yang dilakukan, serta penguatan terhadap konsep integrasi KSE dalam RPP.


Merancang Strategi Berbagi Pengalaman Belajar dengan Rekan Sejawat

Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk merancang strategi yang efektif bagi calon guru penggerak (CGP) dalam berbagi hasil pembelajaran yang diperoleh selama mengikuti program. Harapannya, CGP dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka dapatkan.


Tahapan Kegiatan

1.     Pembagian Kelompok: CGP dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk memfasilitasi diskusi yang lebih mendalam.

2.     Diskusi Strategi Berbagi: Setiap kelompok berdiskusi untuk merumuskan strategi-strategi yang efektif dalam berbagi hasil pembelajaran dengan rekan sejawat di sekolah. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk mind mapping.

3.     Presentasi Hasil Diskusi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang berbeda dari kelompok lain.

4.     Reviu dan Penguatan: Pengajar praktik memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil diskusi setiap kelompok. Pengajar juga menyimpulkan poin-poin penting yang muncul dalam diskusi.


Penutup dan Refleksi

Kegiatan penutup ini bertujuan untuk merefleksikan pengalaman belajar CGP selama mengikuti lokakarya, serta menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan standar pendidikan nasional. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada CGP atas partisipasi aktif mereka dalam kegiatan lokakarya.


Tahapan Kegiatan

1.     Refleksi Diri: CGP diminta untuk menuliskan refleksi mereka mengenai pengalaman belajar selama mengikuti lokakarya. Refleksi ini meliputi perasaan, pembelajaran baru, dan rencana tindak lanjut.

2.     Pengelompokan Refleksi: Refleksi CGP dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan tema yang sama.

3.     Presentasi Refleksi: Beberapa CGP dipilih untuk menyampaikan refleksi mereka secara lisan.

4.     Koneksi dengan Standar Pendidikan: Pengajar praktik menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

Kegiatan ditutup dengan pemberian apresiasi kepada CGP atas partisipasi aktif mereka.


Produk yang dihasilkan

A. RPP Berdiferensiasi Integrasi Kompetensi Sosial Emosional

B. Lembar Observasi Demonstrasi Pembelajaran Diferensiasi

C. Lembar Observasi Pembelajaran Integrasi Kompetensi Sosial Emosional


Ketercapaian tujuan belajar

Tujuan belajar dalam Lokakarya 3 berhasil tercapai, yaitu:

1. Calon Guru Penggerak yakin bahwa pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

2. Calon Guru Penggerak menghasilkan strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional.

3. Calon Guru Penggerak menghasilkan strategi berbagi pengalaman belajar dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional.



Kesimpulan dan Refleksi pembelajaran

Pada Lokakarya 3 ini tidak ada hambatan yang berarti. Semua CGP datang tepat waktu dan menyelesaikan lokakarya dengan antusias dan penuh semangat. Hanya saja, waktu yang dialokasikan untuk simulasi mungkin terbatas, sehingga CGP tidak memiliki cukup waktu untuk menerapkan semua aspek pembelajaran berdiferensiasi secara mendalam. Selain itu, keterbatasan sumber daya, seperti bahan ajar yang beragam atau teknologi yang mendukung, juga dapat menjadi kendala.


Antusiasme CGP dalam berbagi pengalaman dan ide sangat tinggi. CGP pada pertemuan selanjutnya dapat memilih beberapa aspek pembelajaran berdiferensiasi yang akan menjadi fokus dalam simulasi, sehingga CGP dapat lebih mendalami aspek tersebut. Selain itu dapat menciptakan suasana yang aman dan mendukung di mana CGP merasa nyaman untuk berbagi pengalaman dan menerima umpan balik.




Selasa, 13 Agustus 2024

 LOKAKARYA 2






Lokakarya 2 Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Magelang.

Peserta

Lakarya 2 Guru Penggerak Angkatan 11 ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2024 bertempat di SMA 1 Kota Mungkid. Saya mendapatkan kelas C dengan 2 PP yang lain yaitu Bapak Rahmad dan Bapak Dafit Hermawan.

 

Tujuan Lokakarya

1. Peserta dapat menjelaskan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata modul 1.3) serta memperbaharui rencana berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain

2. Peserta dapat menjelaskan rencana penyampaian disiplin positif di kelas dan strategi penerapan di sekolah (Aksi Nyata modul 1.4) serta memperbaharui rencana berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain

3. Peserta dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan Segitiga Restitusi dalam penerapan disiplin positif

4. Peserta dapat menunjukkan kemampuan dalam memandu pembuatan Keyakinan Kelas

 

Agenda Lokakarya :

1. Pembukaan

2. Presentasi dan umpan balik prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata 1.3)

3. Presentasi dan umpan balik rencana penyampaian kepada pemangku kepentingan sekolah terkait disiplin positif di kelas dan strategi penerapan pada konteks sekolah (Aksi Nyata 1.4)

4. Reviu Singkat Keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi

5. Praktek Keyakinan Kelas 

6. Praktek Segitiga Restitusi

7. Refleksi dan penutup

Deskripsi kegiatan.

Kegiatan pembukaan dipimpin oleh PP 1 Bapak Rahmad S. Pd. agar kelas berjalan kondusif, maka peserta bersama Pengajar Praktik (PP) membuat kesepakatan kelas.

Kemudian dilanjtkan dengan presentasi dan umpan balik prakarasa perubahan level diri ( Aksi Nyata modul 1.3) sebelumnya kelas dibagi terlebih dahulu dengan menggunakan sistem do, re, mi. Masing masing CGP memaparkan aksi nyata kemudian ditanggapi oleh rekan yang lain. Waktu untuk presentasi adalah 10 menit tiap CGP kemudian dilanjutkan menanggapi oleh CGP yang lain.

 

Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan tentang rencana penerapan disiplin positif saya memandu pada kegiatan ini. Saya kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran terkait materi ini. Tahap selanjutnya adalah mengerjakan LK dalam kelompok yang berbeda. Setelah masing masing mengerjakan LK kemudian LK ditempelkan di kertas plano. Kegiatan selanjutnya adalah dengan metode windows shoping.Dalam kelompok yang beranggotakan 5 orang, 1 orang menjadi penjaga rumah teman yang lain berbelanja ke kelompok lain. Demikian sebaliknya. Bapak Ibu CGP kemudian memperbaiki rencana penerapan disiplin positif yang telah diberi umpan balik oleh peserta yang lain.

Materi selanjutnya adalah dengan reviu singkat tentang keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Kegiatan ini masih saya pandu, saya sebagai PP2. Materi adalah dengan menayangkan slide dengan kuis yang harus dijawab oleh Bapak Ibu CGP baru kemudian saya memberikan penguatan. Acara dilanjutkan dengan praktik keyakinan kelas antara CGP dengan CGP yang lain. CGP memilih salah satu diantara 5 materi yang disediakan. Kemudian maka untuk praktik penyusunan keyakinan kelas.

 

Selanjutnya praktik segitiga restitusi dipandu oleh PP 3 yaitu Bapak Dafit Hermawan. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok kemudian tiap kelompok berdiskusi untuk menentukan siapa yang menjadi siswa, guru, dan observerr kemudian bergantian.

 

Refleksi dan penutupan kemudian kembali saya pandu. Ada 3 kertas plano yang kami sediakan untuk ditempeli kertas post it oleh CGP yakni berisi apa pengetahuan baru yang didapat, hal yang sudah baik, dan hal yang perlu ditingkatkan. Penutupan ditutup dengan doa dan foto bersama.

 

Kesimpulan kegiatan Lokakarya

Semua CGP aktif mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir dan penuh semangat dan bahagia.

Moderasi berjalan sesuai rencana dan tidak ada gangguan.

 

Produk yang dihasilkan dalam lokakarya 2

1. Prakarsa Perubahan masing-masing peserta yang telah disempurnakan berdasarkan umpan balik yang diberikan peserta lain

2. Rencana Penyampaian Penerapan Disiplin Positif di kelas

3. Keyakinan Kelas

 

Ketercapaian Tujuan Belajar

Dalam Lokakarya 2, semua peserta telah mencapai tujuan pembelajaran. Mulai dari menpesentasikan prakarsa perubahan, membuat rencana penyampaian disiplin positif di kelas, praktik memandu pembuatan keyakinan kelas, dan praktik melaksanakan segitiga restitusi.

Refleksi Kegiatan lokakarya

Saya merasa senang karena kegiatan berjalan sesuai rencana dan dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan baik. tidak ada gangguan dan semua berjalan dengan lancar.

 

Sabtu, 27 Juli 2024





Nama Lokakarya : Lokakarya 1


Pemahaman bermakna: Komunitas Praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan.

Produk yang dihasilkan: Pemetaan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengoptimalkan perannya sebagai guru penggerak.

Hari / Waktu : Sabtu tanggal 20 Juli 2024


Tempat : SMA N 1 Kota Mungkid


A. Peserta Lokakarya 1


Berikut adalah nama-nama peserta Lokakarya 1 Kelas saya selaku yaitu Kelas F dengan PP 1 Musrifah, S. Pd. PP 2 Erni Nurnaningsih dan PP3 yaitu Habib Yasin, S. Pd. Adapun CGP yang saya dampingi yaitu.Ani Wasilatun Fitria, Carolus Adi Purwono, Karunia Dewi Khusna, Miftachul Janah, Nining Dwirahayu. Jumlah peserta keseluran dari PP dan CGP yaitu 15 orang.



B. Aktivitas Pembelajaran


Dalam lokakarya 1, terdapat 7 agenda kegiatan , yakni:


1. Pembukaan


2. Kepemimpinan dalam Diri


3. Diskusi Komunitas Praktisi


4. Komunitas Praktisi di Sekelilingku


5. Peran Guru Penggerak dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi


6. Menggerakkan Komunitas Praktisi


7. Penutupan


Kegiatan dimulai tepat waktu dengan semangat yang menyala. Pembelajaran darr awal yaitu tentang kepemimpinan diri yang dipandu oleh PP1 yaitu ibu Musrifah dimulai dengan permainan koboi dan kereta kertaan. Dari permainan tersebut untuk menggali informasi awal dan merupakan pemantik untuk menggali materi tentang kepemimpinan diri. Materi dilajutkan dengan kegiatan diskusi dengan membagi kelompok dengan cara do, re, mi.

Kegiatan diskusi mendapatkan respon yang luar biasa dari para peserta. Semua peserta aktif dan antusias mengerjakan tema diskusi dengan kertas post it dan plano. Masing masing kelompok mempresentasikan dengan bagus. Materi dilanjutkan oleh PP yang kedua yaitu saya Erni Nurnaningsih. Melanjutkan diskusi dan memandu kegiatan selanjutnya diskusi komunitas praktisi dengan mengerjakan LK1. LK 1 merupakan tugas individu tetap kemudian dalam kelompok kecil yang sudah kami dahulu dengan permainan untuk membentuknya. Mereka saling bercerta dalam kelompok kecil tentang komunitas praktisi.


Setellah istirahat peserta melakukan ice breaking untuk membangkitkan semangat lagi agar tetap terkoneksi dengan tujuan dari Loka ini. Ice breaking yang kami lakukan sangat menarik. Yaitu dengan menyanyikan lagu balon ada lima.Menariknya ketika meletus balon hijau. Maka kata hijaunya diganti dan ketika berganti maka para peserta harus mengambil benda yang warnanya sama dengan warna balon yang didor. Setelah semua semangat kami kemudian mengerjakan LK2 yaitu sumbu X dan sumbu Y yang memetakan peran kita dalam komunitas belajar. Masing masing bercerita dalam kelompoknya kemudia bertukar kelompok untuk saling berbaig.Materi dengan mengerjakan LK 3 masing masing kelompok kemudian mempresentasikan agar yang lain mengerti tentang peran apa yang harus dilakukan dalam masing masing peran tersebut. 

Materi dilanjutkan oleh PP3 yaitu Habib Yasin dengan didahului menempelkan 3 poster tentang bagaimana membangun komunitas praktisi. CGP mengujungi dari pos satu ke pas 2 dan terakhir di pos 3. Kegiatan selanjutnya adalah tentang mengulas bacaarn 3 ide besar. 




C. Produk yang Dihasilkan


Berikut adalah produk yang dihasilkan dalam Lokakarya 1 ini:


1. Poster Kesepakatan Kelas.


2. LK Identifikasi Komunitas Praktisi


3. LK Peran Diri dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi.


4. LK Pemetaan Komunitas Praktisi


D. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Tujuan Lokakarya 1 tercapai dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan peserta dalam setiap kegiatan serta produk yang dihasilkan oleh CGP. Selain itu CGP antusias menerima materi dan berdiskusi terkait komunitas praktisi yang ada di sekolahnya.


Adapun tujuan Lokakarya 1 adalah sbb:


1. Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah;


2. Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar;


3. Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak;


4. Peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada; dan  


5. Peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak.


Setelah mengikuti serangkaian kegiatan Lokakarya 1, kelima tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sangat baik.